“Pooh-pooh Somatic: On Crowd of Biographies” di Studio Plesungan

Sebuah Pertunjukan oleh Kalanari Theatre Movement

Studio Plesungan, Solo
Sabtu, 9 September 2017, 20.00 WIB
(dengan diskusi setelah pertunjukan) 
GRATIS!

*) Pentas Outdoor dan Lesehan
**) Untuk penonton 18 tahun ke atas

Pooh-pooh Somatic: On Crowd of Biographies adalah sebuah kerja menginterogasi biografi tubuh, memanggil dan mempertanyakan kembali emosi-emosi yang tersimpan di dalamnya. Narasi-narasi emosi diambil dari pecahan-pecahan biografi para pelakon, yang kemudian direkayasa oleh teks-teks yang muncul dari tanggapan terhadap ruang pertunjukan, waktu dan kondisi emosi kekinian dari pelakon, serta manipulasi oleh biografi sutradara. Semuanya berkelindan dalam kerumunan (crowd), menciptakan peristiwa pertunjukan yang strukturnya pecah-belah, dengan dramatika yang datar, karakter yang kasar, monoponik, rada menjijikkan, dan sama sekali tidak menghibur. Sebagai pekerja teater, kerja ini mengajak kami untuk mempertanyakan kembali identitas tubuh, tubuh-keseharian dan tubuh-panggung, tubuh faktual dan tubuh fiktif, biografi jujur dan biografi lamis; juga tentang pakaian yang disandang tubuh, tentang bagaimana biografi tubuh menyatakan diri atau justru bersembunyi di balik berbagai bentukan sandang. 


Desain: Ibed | Foto: Yudha Wibisono

Dari segi bentuk, pertunjukan yang disutradarai Ibed Surgana Yuga ini diawali sebuah eksperimen yang berangkat dari pertanyaan: “Bagaimana bahasa sebelum kata?” Di antara berbagai spekulasi dan pengandaian, kami bertemu dengan teori bahasa dari Max Müller, seorang filolog dan Orientalis akhir abad XIX, kelahiran Jerman. Pooh-pooh adalah salah satu teorinya tentang asal mula bahasa, yang mengungkapkan bahwa kata-kata awal bahasa manusia muncul dari bunyi-bunyi ekspresi emosional yang dipicu oleh rasa sakit, senang, terkejut, dan lainnya. Teori ini kami sandingkan dengan somatic, term yang muncul dari ranah biologi sebagai suatu sistem saraf sadar yang merangsang kontraksi otot, dan kini metode somatik juga muncul dalam dunia seni dan studi gerak serta terapi. Kedua term dasar tersebut di atas diturunkan menjadi metode penciptaan laku tubuh dalam pertunjukan Pooh-pooh Somatic: On Crowd of Biographies.

Pooh-pooh Somatic: On Crowd of Biographies merupakan pertunjukan kedua yang menjadi “ruang singgah” bagi program Tubuh Lamis, sebuah studi dan eksplorasi Kalanari Theatre Movement terhadap bahasa paling primitif dari teater: gerak dan suara. Program yang telah dimulai sejak 2014 ini mencoba meminimalisasi ke-lamis-an tubuh manusia dalam berbahasa dan berlaku. Pertunjukan sebelumnya adalah Yo-he-ho’s Sites, yang dipentasperdanakan pada Salihara International Performing-Arts Festival, November 2016. Pentas ini juga berdasar atas teori bahasa dari Max Müller: Yo-he-ho. Pooh-pooh Somatic: On Crowd of Biographies terwujud atas dukungan Hibah Seni Kelola. 

Pelaku: Assabti Nur Hudan, Dayu Prismawati, M. Dinu Imansyah, Mathori Brilyan, Rosalia Novia Ariswari | Penata Panggung: Mochalmad Jibna | Penata Cahaya: Okta Firmansyah | Penata Bunyi: Jenar Kidjing, Muqolis Genjik, Desvandi | Manajer Panggung: Miftakul Efendi | Manajer Produksi: Gandez Sholeehah | Asisten Keproduksian: Sarinah, Arlingga Urak | Dokumentasi: Fadhil Lubis, Yudha Wibisono | Sutradara & Penggagas Teks: Ibed Surgana Yuga

0 komentar